Minggu, 31 Maret 2024

#SGmaca2024 Maret!

Maret 31, 2024 0

Hi, aku Syifa teman baca kamu! Ini dia review singkat dari buku-buku yang telah aku baca di bulan Maret. 


1. Teropong Untuk Rubi (Saraah Megha, Hani Nabila Suryani)
Ringan, lumayan mengisi mood yang rewel karena pelbagai kesibukan duniawi. Ilustrasinya juga ciamik!

2. Daily Dose of Shine (A. Fuadi)
Goodreads

Sungguh, aku berekspektasi lebih. Isinya sekumpulan quotes saja meskipun Ilustrasinya oke, hanya memang menurutku kontennya aja yg kurang ngena buatku pribadi. 

3. Literasi Visual (Taufan Wijaya)
Goodreads
Awal mengira bakalan berisi karya-karya beliau. Rupanya berisi penjelasan literasi visual (dengan bahasa yg gak ndakik-ndakik), menyoroti dunia fotogradi dengan perubahan zaman. Bagus, membangkitkan dunia jurnalismeku yg dulu 

4. Di Hadapan Rahasia (Adimas Immanuel) Percobaan kedua membaca karyanya Adimas. Masih menyenangkan. Salah dua yg favorit memang "Di Hadapan Rahasia" dan "Requiem"

5. The Book That No One Wanted to Read (Richard Ayoade) When i saw the title, "What?!" okee, gak kalah absurdnya dari halaman pertama sampe akhirnya aku ngeh ini tuh buku apa. Kalo ada buku yg gak pernah dibaca siapapun, emang isinya tentang apa sih? 

6. Lettie : Let's Play Outside (Hardi Lim) Lucu bangeet ilustrasinya. Tapi sempat baca reviewer lain yg mengomentari penyelesaian solusi dari konflik intinya itu kurang. Iya juga sih 

7. Tiny Pie (Mark Bailey)
Goodreads

Apa memang gak semua buku harus ada hikmahnya? I don't really get the point dari ini buku, apakah hanya ingin mengenalkan resep pie?? sorry for my stupidity

8. Buku Tentang Ruang (Avianti Armand)
Goodreads

Ternyata beliau ini sering wara wiri juga di dunia sastra, selain sebagai arsitek. Mengawinkan unsur arsitek dengan sastra bisa begitu mengesankan. Keren!

9. Gara-Gara Piko (Fajrur Rahmat & Wastana Haikal)

Ilustrasinya oke, ceritanya juga oke. After taste bacanya juga ningkatin mood sih

10. A Place When Sunflowers Grow (Amy Lee Tai, Felicia Hoshino)
Goodreads

Mengenai kehidupan seorang anak jepang dan keluarganya pada masa-masa PD2 di sebuah kamp Amerika. Ilustrasi dan cerita, oke banget.

11. Duka-Mu Abadi (Sapardi Djoko Damono)
Goodreads

Tidak usah ditanya, seberapa cinta aku dengan karya eyang. Menemukan buku ini di perpus sekolah tuh kayak unexpected sekali. Puisi karya beliau di tahun 1967-1968, 30 tahun sebelum aku lahir. Suka banget!

12. Animal Farm (George Orwell)
Goodreads

"Dasar Babiik!!"
Bukan sembarang fable biasa, dari 3 halaman awal saja udah, "wah.. idenya memang jenius". Jadi mikir, bisa ya bikin cerita satir begini dan hanya 140 halaman saja?

13. Cursed Bunny (Bora Chung)
Goodreads

Epic sekali ide ceritanya, meskipun bergenre horror tp gak yang lebay gitulah ceritanya.
Dari 10 cerita, bagiku yg berkesan itu cursed bunny sama Snare. Kereen!

14. Kafe Ajaib yang Memasak Impian (Suyoung Kim) Ini children book, tapi aku suka banget. Temanya mengenai mimpi dengan tokoh utam Di-Ah. Sekaligus heartwarming


Kamis, 29 Februari 2024

#SGmaca2024 Februari!

Februari 29, 2024 0

Hi, aku Syifa teman baca kamu! Ini dia review singkat dari buku-buku yang telah aku baca di bulan Februari. 


1. The Poppy War/Perang Opium (R. F. Kuang)

Goodreads

Ceritanya bikin aku berimajinasi seperti nonton anime atau harpot. Bagiku, jelas kenapa Altan punya karakter seperti itu dan Runin, sepertinya masih banyak hal yg bisa digali. Kereen!! gatau lagi. Selain itu penerjemahnya juga top!


2. I Want My Hat Back (Jon Klassen)

Goodreads
Manjain dulu mata dengan picture books. Lagian efek baca perang opium masih kerasa banget; alias, masih denial Altan harus D word. Well, ilustrasi bukunya lucu!

3. Kareem and Khaleel Finding Allah (Junnisa Bianda)
Goodreads
Buku ilustrasi anak-anak karya ilustrator Indonesia! Menceritakan tentang seorang anak dan kucing lucu yang mempelajari tauhid. Oh iya, text nya dalam bahasa inggris.

4. Make Time: How to Focus on What Matters Every Day (Jake Knapp & John Zeratsky)
Goodreads

Keduanya pernah kerja di Silicon Valey & bereksperimen slm bbrp tahun buat tahu habit apa yg works buat ningkatin fokus. Beberapa hal yg disebut udah aku lakukan; yaitu blok kalender.

5. Call Us What We Carry (Amanda Gorman)
Goodreads

Ini buku puisi dan karena bacanya di libby tentu berbahasa inggris. Ku pikir kemampuan bahasa inggrisku udah oke, ternyata sulit juga memahami metafora dalam bahasa inggris. struggling sekali bacanya.

6. Kekasihku (Joko Pinurbo)
Goodreads
Gak pernah deh aku baca kata pengantar terkecuali saat pertama kali melihat kata Karlina Supelli. Sangat menikmati bagaimana penulis memilih kata-kata yg bisa jadi ambigu bagi para pembacanya. "Kau adalah mata, aku air matamu."

7. Suaramu Jalan Pulang Yang Kukenali (Adimas Immanuel)
Goodreads

God. This book is masterpiece! Karena satu buku ini aku juga jadi punya selingan cr buku puisi dari karya beliau yang lainnya. Banyak bangeet yg kusuka!

8. Perempuan (Quraish Shihab)
Goodreads
Kayak dikasih petunjuk sama Allah. Buku ini bahas perihal perempuan yg mungkin bikin panas feminist. Highly Recommend! Gak cuma buat cewek tapi cowok, udah nikah ataupun belum. Terima kasih ya Allah sudah dikenankan baca buku ini.



Rabu, 28 Februari 2024

(Review) Di Tanah Lada

Februari 28, 2024 0

Di Tanah Lada karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Goodreads


Premis

Salva (6 tahun) mengikuti kepindahan orangtuanya ke Rusun Nero dan disana ia bertemu dengan P (10 tahun) yang memiliki kisah mirip dirinya yaitu mendapatkan perilaku kekerasan dari seorang ayah.


Jalan cerita

Novel ini menceritakan perempuan kecil berusia 6 tahun yang sangat menyukai kamus bahasa Indonesia pemberian kakeknya tercinta. Karenanya, Salva atau biasa dipanggil Ava, memiliki kecerdasan dalam bahasa yakni mengetahui istilah yang bahkan anak-anak seusianya tidak ketahui. 

Ava dibesarkan di keluarga yang tidak harmonis, bahkan ia sering mendapatkan pukulan dan juga tindak kekerasan lainnya dari ayahnya sendiri. Tak hanya pada Ava, sifat mudah marah dan tersinggung ayahnya pun di lampiaskan pada sang istri. Karena perilaku ayahnya yang suka judi, mereka sekeluarga harus tinggal di tempat yang tak layak yaitu di Rusun Nero. Tempat yang hanya berisi 1 kamar saja. Selain itu Rusun Nero dipilih oleh ayahnya karena letaknya yang dekat dengan area perjudian. 

Di tempat yang baru, kedua orangtuanya masih selalu bertengkar dan seringkali ayahnya melakukan tindak kekerasan. Ava yang kala itu menguping percakapan dari pertengkaran keduanya, kerap ketahuan dan pada akhirnya mendapatkan pukulan. Suatu hari saat kedua orangtuanya bertengkar lagi, Ava diberikan uang agar ia keluar rumah. Ketika di warung ia bertemu dengan seorang pengamen bernama P. Bocah lelaki yang berusia 4 tahun lebih tua darinya. P juga merupakan salah satu penghuni kamar di Rusun Nero. Ia memiliki gitar kecil yang sering dibawa kemana-mana. Mulai dari sanalah, Ava dan P berkenalan dan berteman.

Seiring berjalannya waktu, Ava mengetahui bahwa P kerap mendapatkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Ava merasa bahwa apa yang terjadi pada P sama dengan dirinya. Ia tahu apa yang dirasakan oleh P sama apa yang dirasakan dengan dirinya ketika melakukan sebuah kesalahan di hadapan ayahnya masing-masing. Ava semakin sedih ketika mengetahui bahwa P mendapatkan tindak kekerasan yang ternyata lebih kejam darinya, dimana ayah P sempat menyetrika tubuh dari anaknya.

Rupanya Ava dan P saling mengagumi. Dimana Ava menyukai P yang memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya walaupun tidak bersekolah. Begitupun dengan P yang melihat Ava sebagai gadis kecil yang unik dengan kemampuannya dalam memahami istilah-istilah. Setelah berteman dengan P, Ava berteman dengan Mas Arli dan Kak Suri. Mas Arli adalah sosok yang memberikan gitar kecil kepada P dan sering memberikan makan pada P. Sementara itu, Kak Suri adalah sosok yang tinggal di lantai empat di rusun Nero yang sering mengajarkan P agar bisa menggunakan bahasa Inggris. Bagi P, kedua orang itu merupakan orang-orang yang sangat berarti dalam hidup karena seringkali membantunya hidup di rusun Nero.

Suatu hari, Papa Ava kembali melakukan tindak kekerasan pada Mama Ava. Mama Ava segera mengajak Ava untuk pergi dari sana dan tinggal di rumah pamannya. Akan tetapi, Ava teringat dengan temannyaP, yang akan kesepian di rusun Nero. Sehingga Ava memutuskan untuk tetap tinggal di rusun tersebut. Pada saat itu, Ava sempat masuk ke rumah P dan disana ia mengetahui bahwa P hidup bagaikan binatang yang tinggal di sebuah kotak kardus dalam rumahnya. Tak hanya sampai disitu, Ava juga melihat secara langsung bagaimana tubuh P disetrika oleh ayahnya P.

Kejadian tersebut diketahui oleh Kak Suri dan P akhirnya bisa tertangani oleh medis. Ketika P telah keluar dari rumah sakit, Ava mengajak P untuk melarikan diri ke rumah nenek Isma yang berada di tanah yang kaya akan lada. Namun untuk sampai sana, mereka membutuhkan biaya dan satu-satunya yang bisa dijual adalah handphone milik Ava. 

Petualangan pun dimulai oleh Ava dan P dari sini untuk sampai ke rumah nenek Isma di Tanah Lada. Tak ayal, berbagai tantangan menghampiri keduanya di perjalanan membuat keduanya saling bergantung satu sama lain. 


Pesan 

Bagaimanapun tindak kekerasan akan memberikan dampak baik fisik dan psikis. Menjadi orangtua memang berat, namun ketika amanah itu telah berada di pundak tentunya kita harus menjaga agar titipan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik sebagaimana mestinya. 

Disisi lain, sungguh buruk dampak dari perjudian. Seorang ayah bisa berubah menjadi pemarah dan bahkan pemukul pada keluarganya sendiri. 


Bagian yang ingin di adaptasi

Cara Ziggy mendalami sosok Ava, anak usia 6 tahun dengan kepolosannya. Meskipun pada beberapa review menyatakan bahwa rasanya tidak logis untuk anak usia 6 tahun menyukai istilah-istilah dalam kamus. Namun bagiku, justru anak-anak adalah makhluk yang jenius. Pada usia tersebut tentunya kita kenal dengan masa-masa golden age. Jadi bagiku, sosok Ava sangat memikat dan kepolosannya membuatku beberapa hari selalu teringat bahwa anak tersebut mungkin saja ada di dunia nyata.

Selain itu karena sudut pandangnya dari anak berusia 6 tahun, gaya penulisannya pun tidak terlalu ndakik sehingga pembaca mudah larut dalam cerita. Penggambaran situasi pun kurasa pas, tidak berlebihan dan cukup memberikan informasi bagi otak dalam memprosesnya sebagai gambaran utuh berimajinasi. 

Pesan yang disampaikan penulis juga hal yang sangat penting dan mungkin makin relevan, uniknya sudut pandang dari novel ini ialah dari seorang anak berusia 6 tahun. Meskipun kita kira anak dengan usia 6 tahun masih kecil namun rupanya mereka telah memahami apa yang terjadi dan apa yang dialaminya adalah sesuatu hal yang nyata di depan mata bahkan menimpanya. Sehingga para orangtua bisa mempelajari bahwa tindak kekerasan bukanlah solusi dari pertengakaran mereka. 

#NovelWorkshop #CareerClass2024 #BentangPustaka

Kamis, 22 Februari 2024

(Review) Menjadi Perempuan

Februari 22, 2024 0

Kalimat awal dari buku ini mengatakan bahwa perempuan adalah pendamping terbaik laki-laki dan begitupun sebaliknya. Tak ada yang lebih tinggi juga tak ada yang lebih rendah. Ketika baca pun aku selalu teringat bahwa penulis ialah seorang ayah dari salah dua perempuan yang ku kenal hebat dalam bidangnya masing-masingnya. 

Informasi Buku


Penulis : Quraish Shihab

ISBN    : 978-623-7713-24-1 

Tanggal Terbit : April 2018 (versi baru)

Bahasa  : Indonesia

Penerbit  : Lentera Hati

Halaman  : 426

Genre : Nonfiksi (fikih wanita)


Dalam buku ini terdiri dari 22 bab, mulai dari mengenali fitrah laki-laki dan perempuan, sampai perdebatan yang seringkali ditujukan mengenai kesetaraan gender. Perempuan seringkali diibaratkan perhiasan dunia. Standar kecantikan tiap negara berbeda dan menurut penulis, pada masa kini standar kecantikan lebih banyak ditentukan oleh media massa. Kalo di Indonesia gencarnya produk pemutih tentu jadi sinyal bahwa di negeri ini, cantik itu perempuan dengan kulit putih. Media memengaruhi kita sehari-hari baik itu perempuan dan laki-laki. Namun lebih dari kecantikan yang dapat dilihat, perempuan dengan fitrah yang diberikan oleh Allah, jauh lebih indah dari apa yang dapat dipandang. 


Perempuan memiliki hormon cinta dan hormon keibuan, dimana hormon cinta yang dimaksud penulis adalah hormon estrogen dengan tujuan merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada perempuan; sementara hormon keibuan yang dimaksud penulis ialah hormon progesteron yang memiliki fungsi untuk memperlancar produksi air susu ibu. Dalam hidupnya, sebagai perempuan dapat mengalami menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Penulis tahu bahwa hal yang dialami perempuan tersebut terasa menyakitkan dan sungguh pergolakan hatinya (dan juga hormon) memengaruhi kehidupan. Namun keadaan yang menjadi fitrah dari Allah tersebut tidak menjadikan perempuan lemah, meskipun pada kenyataannya dalam keadaan lemah secara fisik, namun perempuan menikmati dan mensyukurinya. Seperti seorang Ibu yang melahirkan dan harus merasakan masa-masa berat dalam menyapih anaknya, tentu meski dalam keadaan lemah dan sakit, seorang Ibu tetap memberikan ASI pada anaknya. Adanya kedua hormon pada perempuan pun kadang bekerja sama dan ada masa juga berseberangan, menimbulkan beberapa keadaan yang membuat perasaannya tak menentu. 


 "Bagi perempuan, cinta adalah harapan, bahkan hidup adalah cinta, sehingga perempuan bersedia berkorban demi cintanya. Dia bersedia meninggalkan ayah dan ibu serta saudara-saudaranya demi mengikuti suami atau kekasih yang dicintainya. Bagi perempuan, pengorbanan demi cinta bukanlah kematian, melainkan kehidupan, karena tanpa cinta perempuan tak dapat hidup."


Mungkin pernah dari kita mendengar kutipan ini dari Erick F. Gray,


"Whatever you give a woman, she will make greater. If you give her sperm, she'll give you a baby. If you give her a house, she'll give you a home. If you give her groceries, she'll give you a meal. If you give her a smile, she'll give you her heart"


 “and.. She multiplies and enlarges what is given to her. So, if you give her any crap, be ready to receive a ton of shit!” 


Bahasan topik cinta dan keluarga pada buku ini lumayan padat. Takenotesku pribadi sebagai perempuan yang belum kawin dan menikah, untuk saat ini ialah memahami bahwa bukan tentang siapa orangnya. Karena dalam Al Qur'an bukan tentang siapa yang menyenangkan bagimu, namun 'pilihlah apa yang menyenangkan bagimu'. Maksudnya adalah kepada sifat-sifat yang dimiliki. Kemudian dari bahasan perkawinan kemudian pembahasan kawin yang macam-macam namanya, juga keadaan ketika seseorang sudah tidak harmonis lagi; yang mana semua bahasannya nambah iman. Jadi tambah yakin aja bahwa memang segala sesuatu itu telah ada panduannya. Kalau kamu pengen mengetahui perihal keluarga (kawin, talak dsb) mungkin harus baca sendiri. Bisa dibaca buat perempuan maupun laki-laki, baik yang sudah menikah maupun belum. Terlebih pada bab Bias Cendekiawan kontemporer, disini membahas beberapa persoalan diantaranya;

  1. Bagian anak lelaki dalam warisan dua kali bagian anak perempuan
  2. Kesaksian perempuan setengah dari kesaksian lelaki.
  3. Keharusan adanya wali bagi perempuan dalam pernikahan
  4. Kewajiban iddah bagi perempuan
  5. Izin memukul istri
  6. Hak perceraian berada di tangan suami
  7. Kewajiban nafkah hanya atas suami

Selain menjelaskan perihal hati perempuan. Penulis juga menyoroti harkat dan kemandirian perempuan. Sebetulnya tidak hanya sebagai perempuan, kita sebagai seorang individu pun harus mengenali diri kita agar Allah merahmati kita. Dalam artian, kita paham mengenai hak dan kewajiban kita. Tentunya menurutku pribadi ini juga mengenai peran apa saja yang tengah kita tempuh di muka bumi. Dalam beberapa bab selanjutnya pun dibahas mengenai perempuan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan, mulai dari perannya di bidang pendidikan, kesehatan, politik, olahraga dan hiburan. 

Perempuan tidak harus lagi di kekang dalam rumah. Jika ia bisa memberikan manfaat lebih banyak pada masyarakat, kenapa tidak? Namun memang bagi perempuan yang sudah berkeluarga, ketika peran dalam hidupnya bertambah satu yaitu menjadi seorang ibu. Maka satu tugas utama yang dimiliki oleh perempuan adalah mendidik adank-anaknya. Jika dengan belajar akan menunjang perempuan dalam mendidik anak-anaknya, kenapa tidak diberikan kesempatan? 

"Perempuan adalah sekolah yang bila dipersiapkan dengan baik, mereka akan melahirkan generasi yang cerdas." 

Meskipun demikian, penulis mengatakan bahwa mendidik tidak hanya peran seorang istri/ibu. Jika seorang ibu memberi pelajaran, maka ayah harus memberi contoh. Ayah yang juga kuat dan dapat di andalkan oleh anaknya tentu menjadikan anak tersebut lebih mandiri, cerdas akal dan emosional. 

Menyelesaikan buku ini semakin meyakini bahwa agama Islam memang telah mengatur sedemikian rupa dengan sempurna. Adapun aku sangat menghormati penulis karena proses pembuatan buku ini tentunya berdasarkan sumber-sumber Al-Qur'an, hadist dan segala tafsir yang harus diramu agar bukan saja mencari validasi namun memang merunutkan sumber-sumber tersebut. 

Kemudian buku ini di tutup manis dengan beberapa kalimat dan juga do'a.

"Sudah saatnya perempuan, dengan cinta yang sangat besar potensinya dalam diri mereka, untuk meluruskan kembali makna cinta dan makna hidup, sehingga tidak ada lagi eksploitasi dalam bentuk apa pun, dan tidak ada juga halangan apa pun bagi mereka untuk tampil secara terhormat membangun masyarakat, bahkan umat manusia"




Senin, 12 Februari 2024

(Review) Bisa Gak Sih Sehari Gak 24 Jam?

Februari 12, 2024 0

Seringkali kita merasa bahwa 24 jam tuh gak cukup deh. Tapi dari 24 jam yang ada pun sepertinya kita gak optimal buat memenuhi 24 jam yang ada dengan tujuan yang pengen di capai. Rasanya seperti tujuan yang kita punya terlalu besar dan langkah-langkah kecil yang pengen kita kerjakan tuh gak ada waktunya atau malah udah kehabisan bahan bakarnya. Seolah-olah kehidupan kita yang di setir oleh waktu. Kalo udah kayak gitu, apa dong yang harus kita coba perbaiki dari hidup ini? 

Ternyata Jake sama JZ udah rangkumin hasil percobaan mereka, karena mereka juga ngerasa mimpi atau cita-cita yang mereka punya tuh seakan mandeg dan gak kelihatan prosesnya. 

Informasi Buku

Goodreads
Penulis : Jake Knapp & John Zeratsky

ISBN    : 9786020656175

Tanggal Terbit : Maret 2022 (versi Indonesia)

Bahasa  : Indonesia

Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama 

Halaman  : 364

Genre : Nonfiksi (productivity, self development)

Translator : Susi Purwoko


Dalam buku ini konsep dari make time sih terdiri atas 4 yaitu: Sorotan, Laser, Renungan, Energi. 


(Catatan : sebetulnya sudah dikasih tau sama penulisnya kalo apa yang dia tulis mungkin gak works buat tiap orang. Jadi kita emang harus nyobain sendiri alias praktik dan menuliskan setiap eksperimen kita).

Taktik Sorotan
Pada bagian ini ada banyak hal tips dari penulis, namun takenotes aku sih pentingnya buat memilih sorotan dalam satu hari. Maksudnya gini, kan 24 jam tuh waktu yang gak bisa kita tambah dan kurangi, makanya kita tentukan dulu kegiatan apa yang jadi fokus utama pada hari tersebut. Pilih kegiatannya, tulis berapa durasinya dan sisipkan pada waktu berapa. 

Selain itu, dengan kita fokus sama satu kegiatan ini membuat kita belajar prioritas. Aku gak secara spesifik mengharuskan buat belajar prioritas dulu baru milih sorotan, karena aku rasa keduanya tuh beriringan. Manfaat lain ketika kita buat satu fokus dalam sehari, memungkinkan kita ngerasain progress dari apa yang lagi kita tuju.

Surprisingly, tips dari buku tersebut yang udah aku cobain adalah Memilih sorotan dan Blok Kalender.

Tahun lalu, aku coba memfokuskan diri buat menyelesaikan tesis. Saat itu belum baca tuh buku ini, cuma karena diriku anaknya harus jelas dan terprogram, makanya aku merincinkan apa aja yang tengah aku kerjakan. Posisiku saat itu ialah sebagai Guru (Guru mata pelajaran, Guru wali kelas, Tim K7, membimbing olimpiade), mahasiswa tingkat akhir, dan seorang anak. Mulai dari mengenali diri, aku mengambil kalender dan buku diary sebagai media aku mencatat.

Sejujurnya tahun lalu sangat terbantu dengan off-nya aku ke sekolah dan bulan Ramadhan yang bikin aku bisa mengoptimalkan waktu seharian di rumah. 
Sorotan setiap hari di bulan Ramadanku tahun lalu yang penting bisa mengerjakan 5 poin itu. Banyak ya? tapi ini works buat aku.

Sebetulnya inti tiap hari tuh aku memutuskan apa yang harus bisa dikerjakan dan durasinya juga. Seperti gambar di bawah ini.

ini secara detail, tapi aku gak mau terlalu keras sama diri makanya aku buat catatan kecil dibawah, bahwa yang terpenting aku memenuhi durasi dari mengerjakan setiap sorotan yang aku pilih.

Buat contoh dari blok kalender tuh seperti ini dan kegiatan blok kalender masih aku lakukan. 


details

pemilihan warna suka-suka aja, sesuaikan dengan kategori yg kita tentukan

Tips lainnya adalah :
  • Berani bilang tidak
  • Jadi manusia pagi
  • Berhenti ketika bensin habis
Ketika kita punya rencana yang udah terjadwal, jangan takut bilang tidak sama hal-hal yang diluar jadwal kita. Kemudian sebagai orang muslim emang harus bangun pagi kan buat subuh, apalagi lebih baik kalo bangunnya sepertiga malam buat tahajud dulu. Terus karena kita bukan robot, makanya perlu tau diri kalo tubuh udah kasih sinyal bosan dan lelah ya lebih baik stop dulu. Namun keadaan tersebut harus dalam keadaan sadar, bahwa "Oh oke kita jeda dulu ya". Bosen tuh bagus sih, sinyal buat kita supaya bisa ambil kekuatan lagi pada sesi selanjutnya. Dan ini berkaitan sama konsep laser dari yang penulis sampaikan selanjutnya. 

Taktik Laser
Pada bagian ini inti yang dapat aku ambil adalah jangan diperbudak sama gadget. Ada beberapa tips yang diberikan sama penulis, dan ternyata hal tersebut ada yang udah aku lakukan juga selama ini yaitu mematikan notifikasi, gak install aplikasi yang addicted (bisa buka via web), gak masalah buat lambat bales pesan, menutup pintu, menetapkan tenggat waktu, putar musik untuk mode laser, Bosanlah, dan hal-hal dalam menjaga momentum. 

Banyak sih tips di bagian ini, dari no 17 sampai 60. Sepertinya harus baca sendiri sih, supaya kamu bisa menemukan mana yang bisa kamu coba. Pada bagian ngecek email, aku gak merasa relate karena mungkin kerjaan aku gak berurusan dengan pesan-pesan di email. Kerjaanku nyata dan gak dilakukan melalui kotak masuk elektronik. Tapi bagian menyetop iring-iringan itu bisa aku pahami, karena seringkali akupun ngecek sosmed dari A sd Z, belum lagi ngecek akun kedua dan ketiga haha. Jadi masih punya struggle di bagian tersebut. Sesekali juga kita diingatkan buat keluar dari jaringan alias offline. 

Taktik Energi
Energi menjadi bagian penting dari cara kita merencanakan waktu. Rencana sekeren apapun kalo gak ada energi buat melakukan aktivitasnya pasti gak akan menghasilkan. Makanya konsep energi dihadirkan oleh penulis. Lucunya adalah biar kita mudah paham sama konsep ini, kita diingatkan kembali sama kehidupan manusia purba; si Urk. 

Beberapa tips yang diberikan di antaranya yaitu:
  • Terus bergerak
  • Makan Makanan Sehat
  • Mengoptimalkan Kafein
  • Keluar dari Jaringan
  • Jadikan personal
  • Tidur yang Oke
Untuk memperoleh energi tentu ada yang harus dibakar dari tubuh kita, ibaratnya mesin pada mobil, selain mesinnya tentu harus ada bahan bakar. Tentu agar menghasilkan energi yang baik, makanan yang dikonsumsi pun harus yang baik. Karena konsep energi ini oleh penulis erat analoginya dengan manusia purba, maka udah terbayang kan gimana manusia pada masa tersebut makan dan mencari makan? Untuk makan mereka harus berusaha dulu dan cukup dengan apa yang dikonsumsinya. Kalau muslim pasti apa yang udah di atur telah kita yakini bahwa ada banya kebaikannya, seperti berhenti sebelum kenyang atau hanya mengisi sepertiga perut dengan makanan. 

Kemudian supaya beraktivitas dengan energi yang besar, kita juga harus bergerak. Jangan sepelekan olahraga yang hanya dilakukan 20 menit perhari bahkan 7 menit sehari pun gak masalah. Intinya harus ada waktu buat buat gerak. 

Perihal kafein, aku gak relate sih karena aku anti sama kopi. Hanya buat para pecinta kopi, disini ada bagian seru yang dibagikan sama penulis. Katanya kita harus tau waktu buat ngopi dan lagi-lagi cukup 2x aja perhari. Penulis menceritakan Ryan, seorang penggila dan pecinta kopi sampe Ia baca jurnal-jurnal terkait kopi. Kemudian Ryan menemukan formula yang baik buat para pecinta kopi, yaitu:
  • Memulai hari tanpa kopi
  • Minum cangkir pertama antara pukul 09.30 dan 10.30
  • Minum cangkir terakhir antara pukul 13.30 dan 14.30
Bagian selanjutnya keluar dari jaringan memiliki arti healing. Penulis merekomendasikan buat kita punya waktu buat rehat yang sesungguhnya, pergi ke hutan, meditasi dan meninggalkan ponsel di rumah (haha berat). Bagiku sih seperti yaudah tutup dulu layar kacanya dan lihat sekeliling. Mungkin bisa juga jalan-jalan cuci mata haha. Sama seperti Urk si manusia purba yang sehari-harinya mungkin udah sering menatap yang menyejukkan pandangan. Sementara itu jangan lupakan juga dunia offline kita dengan melihat orang-orang yang ada di sekeliling. 

Terakhir, kualitas tidur kita. Ini juga penting karena tubuh itu perlu di charge kan, salah satunya dengan cara tidur yang cukup. Ada beberapa tips sih supaya kita bisa fokus langsung tidur ketika waktunya tidur, yaitu jauhkan gadget. 

Taktik Renungan
Ini bagian yang tak kalah penting, bahwa semua hal yang dilakukan harus di dokumentasikan atau dicatat. Makanya perlu proses journaling dari sekian eksperimen yang dicoba. 

Bagian ini pada bukunya dikasih template yang isinya memuat:
  • Tanggal
  • Sorotan hari ini: (apakah aku meluangkan waktu untuknya? ya/tidak)
  • Laser: (rentang fokus hari ini dari 1-10)
  • Energi: (rentang energi hari ini dari 1-10)
  • Taktik yang udah dicoba
  • Bagaimana hasilnya?
  • Taktik untuk dicoba lagi besok
  • Momen yang aku syukuri
Nah ternyata abis baca buku kita disuruh buat baca lebih banyak lagi buku. Aku coba tuliskan saja deh disini supaya aku bisa nyicil juga pada topik yang sejenis. 
  1. The Happiness Project - Gretchen Rubin
  2. Brain Rules - John Medina
  3. Deep Work - Cal Newport
  4. The 4-Hour Workweek - Tim Ferriss
  5. Getting Things Done - David Allen
  6. How to Have a Good Day - Caroline Webb
  7. The Power of Moments - Chip & Dan Hearth
  8. The Power of Habit - Charles Duhigg
  9. Mindset - Carol Dweck
  10. In Defense of Food - Michael Pollan
  11. Sapiens - Yuval Noah Harari
  12. Your Money Your Life - Vicki Robin & Joe Dominguez
  13. A Guide to The Good Life - William B. Irvine
  14. As Long as It's Fun - Herb McCormick
  15. The Living - Annie Dillard
  16. On Writing - Stephen King
  17. Sprint - Jake Knapp, John Zeratsky & Braden Kowitz